Wajib Tahu! Ciri-Ciri Kesehatan Mental Terganggu
Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan psikologis dan emosional seseorang yang memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam menghadapi kehidupan. Dan kesehatan mental yang baik dapat membantu seseorang untuk mengatasi stres, menjalin hubungan yang positif, dan menikmati hidup.
Namun, kesehatan mental juga bisa terganggu oleh berbagai faktor, seperti genetik, trauma, gaya hidup, cedera otak, atau stres berkepanjangan. Gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, atau perilaku adiktif.
Gangguan kesehatan mental dapat berdampak negatif pada kualitas hidup, produktivitas, kesehatan fisik, dan hubungan sosial seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri kesehatan mental terganggu agar dapat segera mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat.
Ciri-Ciri Umum Kesehatan Mental Terganggu
Ciri-ciri kesehatan mental terganggu dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan yang dialami seseorang. Namun, secara umum, ada beberapa ciri-ciri yang dapat dijadikan sebagai tanda peringatan, yaitu:
1. Merasa sedih, putus asa, atau tidak berdaya berkepanjangan
Hal ni bisa menjadi salah satu gejala depresi, yang merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum. Depresi dapat menyebabkan seseorang kehilangan minat dan semangat dalam melakukan aktivitas, mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan, sulit tidur atau tidur berlebihan, merasa lelah, bersalah, atau tidak berharga, hingga berpikir untuk bunuh diri.
2. Mengalami kecemasan, ketakutan, atau kekhawatiran yang berlebihan atau tidak rasional
Biasanya, hal ini bisa menjadi gejala dari gangguan kecemasan, yang merupakan kelompok gangguan kesehatan mental yang meliputi gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Gangguan kecemasan dapat menyebabkan seseorang merasa gelisah, gugup, mudah kaget, berkeringat, gemetar, sesak napas, jantung berdebar, atau sulit berkonsentrasi.
3. Mengalami perubahan suasana hati atau mood yang ekstrim atau tidak stabil
Kemudian, hal ini bisa menjadi gejala dari gangguan mood, seperti gangguan bipolar atau gangguan siklotimia. Gangguan mood dapat menyebabkan seseorang mengalami perubahan mood yang drastis, dari sangat bahagia, bersemangat, atau percaya diri (mania atau hipomania) hingga sangat sedih, putus asa, atau tidak berdaya (depresi). Perubahan mood ini dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bulan, dan dapat memengaruhi perilaku, pemikiran, dan energi seseorang.
4. Mengalami halusinasi, delusi, atau paranoid
Dan hal tersebut bisa menjadi gejala dari gangguan psikotik, seperti skizofrenia atau gangguan skizoafektif. Gangguan psikotik dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan, mendengar suara atau melihat hal yang tidak ada (halusinasi), percaya pada hal yang tidak benar atau tidak masuk akal (delusi), atau merasa dicurigai, ditipu, atau dikejar (paranoid). Gangguan psikotik juga dapat memengaruhi cara berbicara, berperilaku, dan mengekspresikan emosi seseorang.
5. Mengalami masalah dengan makan, berat badan, atau citra tubuh.
Gangguan makan dapat menyebabkan seseorang memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit makan, muntah, menggunakan obat pencahar, atau berolahraga berlebihan. Dan gangguan makan juga dapat menyebabkan seseorang memiliki citra tubuh yang negatif, merasa tidak puas dengan bentuk atau ukuran tubuhnya, atau takut gemuk.
6. Mengalami perilaku adiktif, impulsif, atau kompulsif.
Terakhir, hal tersebut bisa menjadi gejala dari gangguan perilaku, seperti gangguan penggunaan zat, gangguan judi, gangguan belanja, gangguan seksual, atau gangguan kontrol impuls. Gangguan perilaku dapat menyebabkan seseorang kecanduan atau terobsesi dengan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain, seperti alkohol, narkoba, judi, belanja, seks, atau internet.
Gangguan perilaku juga dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang berisiko, tidak terencana, atau tidak terkontrol, seperti mencuri, berbohong, berkelahi, atau melukai diri sendiri.
Faktor Penyebab Kesehatan Mental Terganggu
Tidak ada satu penyebab pasti yang dapat menjelaskan mengapa seseorang mengalami gangguan kesehatan mental. Biasanya, gangguan kesehatan mental disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor, seperti:
1. Faktor genetic
Beberapa gangguan kesehatan mental, seperti skizofrenia, bipolar, atau depresi, dapat diturunkan dari orang tua atau keluarga. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap gangguan kesehatan mental.
2. Faktor biologis
Sebagian kondisi medis, seperti cedera otak, tumor otak, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, stroke, atau infeksi, dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gangguan kesehatan mental. Selain itu, ketidakseimbangan hormon atau neurotransmiter, seperti serotonin, dopamin, atau norepinefrin, juga dapat memengaruhi mood, emosi, dan perilaku seseorang.
3. Faktor psikologis
Dan beberapa pengalaman atau peristiwa yang traumatis, seperti kekerasan, pelecehan, kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau bencana, dapat menyebabkan stres berat yang memicu gangguan kesehatan mental.
Selain itu, beberapa faktor kepribadian, seperti rendahnya harga diri, perfeksionisme, atau kurangnya keterampilan sosial, juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.
4. Faktor sosial
Terakhir, karena beberapa faktor lingkungan, seperti kemiskinan, pengangguran, diskriminasi, isolasi, atau konflik, dapat menyebabkan tekanan, ketidakpuasan, atau ketidakharmonisan yang berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Dan kurangnya dukungan sosial, seperti keluarga, teman, atau komunitas, juga dapat membuat seseorang merasa kesepian, tidak dihargai, atau tidak memiliki tempat berbagi.
Itulah penjelasan tentang ciri-ciri umum kesehatan mental terganggu dan penyebabnya. Semoga bermanfaat!